Tugas Observasi E-learning
NAMA : ESTHER AZALIA 121301051
FELIX THEOSOPY 121301065
IIN TRIANA 121301075
ELISABET SIANTURI 121301107
DANIEL NOVRIMAN 121301109
A. IDENTITAS
SEKOLAH
Nama sekolah :
SMA Negeri 2 Medan
Alamat
sekolah : Jl.Karang
Sari No.435, Medan Polonia
Uang
spp / bulan : Rp.100.000,-
Konsep
e-learning diberlakukan sejak tahun 2009
Perangkat
sekolah
Nama
kepala sekolah : Drs. M. Abdu
siregar
B. URAIAN
AKTIVITAS OBSERVASI
-
Observasi dilakukan pada hari rabu
tanggal 5 Juni 2013
-
Dimulai pada pukul 09.00 – 10.30 WIB
-
Observasi dilakukan disalah satu kelas X,
yaitu kelas X-4, berjumlah 45 orang
-
Pada saat observasi mata pelajaran yang
berlangsung adalah Biologi, yang diampu oleh Bapak Prayogi, S.Pd
-
Observasi dilakukan oleh anggota
kelompok pengamat dengan cara mengikuti proses belajar mengajar dalam kelas
selama satu les pelajaran, kelompok pengamat duduk dibagian belakang kelas.
-
Diakhir observasi kelompok pengamat
memberikan kuesioner kepada siswa yang terdiri dari 3 pertanyaan, untuk melihat
bagaimana respon siswa terhadap e-learning. Salah satu contoh pertanyaan : “apakah
dengan kondisi belajar yang menggunakan infokus seperti ini menjadi efektif dalam memahami pelajaran
yang diberikan?”
C. LAPORAN
HASIL OBSERVASI
1. Pendahuluan
Seiring
dengan perkembangan zaman saat ini, perkembangan teknologi semakin meningkat
dan semakin canggih. Teknologi tersebut terus dikembangkan untuk membantu
manusia dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari. perkembangan tersebut juga dapat dirasakan
dalam dunia pendidikan saat ini. Pelaksanaan proses belajar mengajar sudah
sangat banyak menggunakan hasil dari teknologi tersebut, bukan hanya sebagai
alat pembantu penyampaian materi saja
namun digunakan juga untuk mendapatkan informasi yang lebih luas. Konsep
pembelajaran tersbut saat ini diistilahkan dengan e-learning .
Dengan
penggunaan teknologi tersebut maka perlu untuk diamati apakah konsep
pembelajaran e-learning memberikan pengaruh untuk kemajuan dunia pendidikan
saat ini. Dengan melakukan tugas observasi ini diharapkan akan mengetahui dan
melihat bagaimana dinamika pembelajaran dengan menggunakan e-learning yang juga
didukung oleh aspek-aspek lain seperti teori belajar, motivasi, orientasi,
manajemen kelas.
2. LANDASAN
TEORI
Konsep
e-learning
merupakan konsep pembelajaran yang menggunakan teknologi sebagai media
penunjang proses pembelajaran. Pembelajaran
dilakukan secara langsung atau tidak langsung; dengan cara online
atau
offline.
Hal yang berkaitan dalam proses pembelajaran e-learing
tentunya memiliki aspek lain yaitu teori belajar yang digunakan, motivasi
belajarn orientasi belajar, dan juga manajemen kelas.
a. Teori
belajar
Pembelajaran merupakan
pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir, yang
diperoleh melalui pengalaman (Santrock, 2008:266).
Ada beberapa perspektif
pembelajaran, yaitu :
Ø Perspektif
behavioral
Pandangan yang
menyatakan perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati,
bukan dengan proses mental. Terdapat dua pembelajaran behavioral yaitu dengan
pembelajaran pengkondisian klasik, yaitu mengaitkan atau mengasosiasikan
stimulus, dan pembelajaran operan yang menggunakan konsekuensi
(penguat/hukuman) pada setiap perilaku.
Ø Perspektif
kognitif
Pandangan ini
menyatakan bahwa perilaku dijelaskan oleh proses berpikir manusia, dengan
menggunakan pemahaman hubungan-hubungan, antara bagian dan keseluruhan. Jean
Piaget menyatakan bahwa proses pembelajaran manusia disesuaikan pada tahap
perkembangan manusia itu sendiri (sensori motori, pra operasional, operasional
konkret, operasional formal). Alfred Bandura menyatakan bahwa pembelajaran
manusia didapatkan melalui pengamatan atau obserasi pada perilaku orang lain
(modelling).
Ø Persepektif
Humanistik
Pandangan ini
menyatakan perilaku manusia dilihat dari sudut pandang pelakunya bukan dari
sudut pandang pengamat. Teori yang mendukung pandangan ini adalah teori
hierarki kebutuhan oleh Abraham Maslow. Manusia akan selalu berusaha
mengaktualisasikan diri dengan melewati beberapa tingkatan kebutuhan mulai dari
yang paling dasar.
b. Teori
Motivasi
Motivasi adalah suatu
proses yang memberi semangat atau dorongan untuk melakukan sesuatu. Beberapa
teori motivasi sebagai berikut :
Ø Teori
behavioral
teori ini menekankan
pada motivasi eksternal, dimana pemberian konsekuensi (imbalan/hukuman) pada
perilaku merupakan kunci motivasi seseorang.
Ø Teori
humanistik
Teori ini menyatakan
bahwa manusia mempuyai kemampuan mengembangkan kepribadian dan bebas dalam
memilih nasib mereka. Manusia akan terus terdorong atau termotivasi untuk
mencapai aktualisasi diri mereka
Ø Teori
Kognitif
Teori ini menyatakan
bahwa motivasi seseorang akan dipengaruhi oleh pemikiran dan minat manusia,
lebih menekankan motivasi internal.
Ø Teori
Sosial
Teori ini menyatakan
kebutuhan afiliasi atau keterkaitan dengan orang lain mempengaruhi motivasi
seseorang, dimana manusia akan membutuhkan dorongan atau perhatian untuk
memotivasinya.
c. Orientasi
Belajar
Orientasi belajara
adalah cara yang dilakukan pengajar dan murid untuk mencapai tujuan
instruksional dalam satuan instruksional tertentu. Terdapat dua orientasi
beajar, yaitu :
· Teacher
Centered Learning (TCL)
berorientasi pada konten (content oriented),
dimana guru menjadi pusat pembelajaran
· Student
Centered Learnig (SCL)
berorientasi pada pembelajaran (learning oriented).
Murid menjadi oknum yang paling berperan aktif dalam pembelajaran, sedangkan
guru hanya sebagai fasilitator.
d. Manajemen
Kelas
Manajemen kelas merupakan
pengelolaan atau pengaturan kelas, yang dilakukan untuk mencapai belajar yang
efektif. Pengelolaan kelas tersebut termasuk pengaturan gaya penataan kelas.
Beberapa gaya penataan kelas yaitu :
·Gaya
auditorium, susunan kelas semua murid duduk menghadap guru.
·Gaya tatap
muka, murid saling menghadap.
·Gaya off-set,
gaya susunan kelas di mana sejumlah murid (tiga atau empat orang) duduk di
bangku namun tidak berhadapan langsung satu sama lain.
·Gaya
seminar, sejumlah murid (sepuluh atau lebih) duduk di susunan berbentuk
lingkaran, atau persegi, atau bentuk U.
·Gaya
kluster, sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan orang) bekerja dalam
kelompok kecil.
3. HASIL
OBSERVASI
Ø Pembelajaran
dilakukan menggunakan fasilitas ruangan kelas untuk 50 orang siswa, terdapat
meja dan kursi menghadap satu arah, dan berlawanan dengan arah mengahadap guru
Ø Fasilitas
teknologi yang digunakan berupa laptop dan proyektor
Ø Pembelajaran
dilakukan dengan tatap muka langsung, yakni dengan cara presentasi oleh siswa
untuk menyampaikan materi bahan pembelajaran
Ø Disela-sela
presentasi guru menambahkan, mengarahkan, dan meluruskan penyampaian kelompok
penyaji.
Ø Guru
selalu memberikan dorongan terlebih dahulu untuk mendorong siswa mulai bertanya
dan berperan aktif
Ø Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kembali kepada kelompok
penyaji dan melakukan tanya jawab
Ø Dari
kuesioner yang disampaikan kepada 45 siswa, terdapat :
10 orang yang tidak
setuju e-learning merupakan pembelajaran efektif
35 orang setuju e-learning
merupakan pembelajaran efektif
D. RANGKUMAN
HASIL OBSERVASI
1. Menurut
Kelompok
-
E-learning
yang dilakukan pada kelas ini merupakan pembelajaran yang efektif. Hal tersebut
terlihat bahwa e-learning tersebut memberikan manfaat bagi siswa dan juga
membantu guru dalam mengajar. Metode e-learning yang dilakukan di SMA
Negeri 2 Medan ini merupakan pembelajaran dengan konsep tatap muka langsung,
dan dilakukan secara offline, yaitu dengan menggunakan laptop dan proyektor
sebagai media penyampaian informasi.
-
Teori belajar menggunakan teori
kognitif, hal ini dapat dilihat dari guru yang mengingatkan kembali kepada
murid tentang materi sebelumnya, dan juga memberi penjelasan disela-sela
presentasi kelompok tentang hubungan dalam materi tersebut.
-
Motivasi, teori motivasi yang digunakan
adalah teori motivasi behavioral dan kognitif, hal ini dapat dilihat ketika
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun siswa tidak
merespon hal tersebut. Sehingga guru memberikan pertanyaan kepada siswa, lalu
siswa tersebut menjawab. Pertanyaan tersebut merupakan sebagai pendorong siswa
untuk mulai aktif dalam hal tanya jawab. Dari teori kognitif, siswa dimotivasi
oleh motivasi internalnya untuk melakukan pembelajaran dan memahami
konsep-konsep yang dipaparkan.
-
Manajemen kelas, sekolah sudah
memberikan dan melengkapi fasilitas belajar seperti laptop dan proyektor,
ruangan yang cukup untuk 50 orang. Gaya
/ posisi duduk berbentuk gaya auditorium dimana
semua siswa menghadap 1 arah (papan tulis, proyektor dan guru)
-
Orientasi belajar, pembelajaran
dilakukan dengan pendekatan Student Centered Learning (SCL), hal ini dapat
dilihat dari siswa yang diminta untuk mempresentasikan materi belajar, dan
apabila ada siswa (audience) yang belum memahami materi, mereka diberi
kesempatan untuk bertanya kepada siswa penyaji, dan pada akhirnya diarahkan
kembali oleh guru pengampu.
-
Pembelajaran e-learning merupakan
pembelajaran efektif bagi siswa, pembelajaran tersebut memberikan pengaruh yang
baik dan memberikan manfaat pada siswa dalam melakukakn proses pembelajaran
disekolah, hal ini disimpulkan kelompok dari hasil kuesioner yang dibagikan.
2. Menurut
pandangan pribadi
Pembelajaran dengan menggunakan metode e-learning memberikan manfaat yang cukup berpengaruh dalam proses pembelajaran di sekolah. Bisa kita lihat padaa saat siswa melakukan presentasi, yang juga bagian dari metode pembelajaran e-learning. siswa jadi lebih aktif karena guru hanya bertindak sebagai fasilitator, tetapi juga membantu menjelaskan apabila ada pertanyaan-pertanyaan yang aga sulit untuk dijawab oleh siswa. Tetapi, metode e-learning ini tidak dapat digunakan untuk semua mata pelajaran, contohnya matematika, karena matematika akan lebih gampang dipelajari secara manual.
E. TESTIMONI
1. Esther
Azalia (12-051)
Tugas
observasi yang diberikan sebagai salah satu tugas di matakuliah pendidikan ini
memberikan pengalaman yang baru bagi saya dan kelompok saya. Dalam proses
melakukan observasi ini, kami menghadapi beberapa masalah, yakni masalah
sekolah yang tidak memberikan kami kesempatan untuk observasi. Kami sudah
mencoba hampir lima sekolah, namun ada banyak hal yang mengakibatkan kami tidak
diizinkan untuk melakukan observasi di sekolah tersebut. Hingga pada akhirnya,
kami meminta izin ke SMA Negeri 2 Medan. Pada awalnya kami juga mendapatkan
kendala yaitu masalah surat izin. Pihak sekolah meminta kami untuk meminta
surat dari dinas pendidikan jika kami hendak melakukan observasi di sekolah
tersebut. Hingga pada akhirnya, kami meminta tolong agar diberikan kemudahan
dengan pertimbangan ada 2 orang dari kelompok kami yang merupakan alumni pihak
sekolah. Saya dan teman-teman bersyukur, pada akhirnya kami diberikan
kesempatan observasi di hari Rabu lalu.
Pada
awalnya, yang melakukan observasi hanya saya, Iin dan Felix dikarenakan
Elisabet dan Daniel harus melakukan presentasi mata kuliah kepribadian I.
Namun, hal ini tidak mengurangi rasa semangat saya dan teman-teman yang lain.
Dan saya pribadi bersyukur, karena pihak sekolah baik itu guru yang mengajar,
maupun siswa-siswi di kelas X-4 memberikan respon yang positif terhadap kami.
Saya
berharap tugas observasi ini dapat saya jadikan pelajaran untuk saya baik itu
dalam masalah komunikasi antar anggota kelompok, maupun hal-hal teknis lainnya
di semester-semester yang akan datang.
2. Felix
Theosopy (12-065)
Observasi
yang dilakukan ini memberikan pelajaran buat saya. Dalam perencanaan ini kami
mendapati beberapa permasalahan seperti lokasi observasi, perizinan dan juga
waktu pelaksanaan. Namun bagi saya permasalahan itu justru membuat kelompok
kami semakin berusaha dan berpikir untuk mencari jalan keluar.
Dalam
pelaksanaan observasi saya mendapatkan pengalaman baru, dan saya harap ini
menjadi langkah awal untuk kedepannya.
3. Iin
Triana (12-075)
Tugas observasi ini
adalah observasi yang pertama kali saya lakukan setelah menjadi mahasiswa di
Fakultas Psikologi. Saat diberikan tugas ini, awalnya kami merasa bingung
memilih sekolah. Kami sudah mencoba di 5 sekolah, tapi semua berakhir dengan
penolakan. Tapi dengan tekad pantang menyerah, kami mendatangi SMA Negeri 2
Medan (lagi) dengan harapan kami bisa bertemu dengan kepala sekolahnya agar
bisa berbicara langsung. Ternyata beliau sedang tidak ada di tempat. Akhirnya
KTU sekolah menyuruh kami untuk menemui Pak Arsyad (Wakasek/PKS bagian
akademik). Kami pun menemui beliau. Dengan wajah memelas, kami memohon ijin
dari Bapak. Jurus terampuhnya adalah dengan bilang bahwa dua orang dari
kelompok kami adalah alumni dari sekolah tersebut. Akhirnya kami mendapat ijin.
Tapi sayang, hari yang ditentukan bertepatan dengan hari dimana teman-teman
kami, yaitu Elisabet dan Daniel, presentasi mata kuliah Kepribadian. Jadi kami
hanya melakukan observasi bertiga, yaitu saya (Iin), Esther, dan Felix.
4. Elisabet
Sianturi (12-107)
Perencanaan yang kami lakukan sejak awal
mungkin tidak sama seperti kelompok-kelompok lain. Bisa dikatakan kelompok ini yang
paling banyak melewati rintangan. Ditolak oleh 4 sekolah dengan harapan yang
sudah diberikan sebelumnya dan waktu yang tidak termanfaatkan dengan baik.
Sampai akhirnya ada jalan yang ditunjukkan kepada kami sehingga berpeluanglah
kelompok ini untuk melakukan observasi di SMA N 2 Medan. Proses berjalan dengan
baik, mungkin hanya sedikit kekurangannya. Dimana saya dan Daniel Novriman
harus menyusul dikarenakan kami harus presentasi di mata kuliah lain pada waktu
yang sama. Kemudian selesainya kami berdua menyusul ke sekolah tersebut untuk
membantu 3 orang teman kami yang lain. Proses observasi berjalan mulus dan
menyenangkan, siswa/i mengikuti pelajaran biologi dengan tertib dan kemudian
mengisi kuisioner yang kami buat secara khusus sesuai dengan tema observasi
kami dengan sebuah pulpen sebagai reward untuk masing-masing siswanya. Berbagai
pendapat dan alasan kami terima dan itu benar-benar sangat membantu kami. Jika
dilihat dari keseluruhan lebih banyak siswa yang menganggap bahwa sistem
e-learning itu membantu proses belajar mereka. Sekian testimoni dari saya,
terima kasih.
5. Daniel
Novriman (12-109)
Kegiatan
observasi ini memberikan pengalaman baru dan juga memberikan wawasan baru bagi
saya. Pada awalnya kelompok kami menghadapi masalah dalam perencanaan kegiatan
ini, dimana sekolah pertama yang kami tuju dengan surat pengantar dari fakultas
pada akhirnya menolak kami untuk melakukan kegiatan observasi tanpa ada
penjelasan alasan penolakan tersebut, dimana pada awalnya setelah kami
menyerahkan surat pengantar tersebut kami diminta untuk menunggu konfirmasi
hari pelaksanaan dari pihak sekolah selama beberapa hari. Dengan kegiatan perkuliahan
dan tugas yang banyak, kami tetap berusaha mencari sekolah yang akan kami
lakukan observasi. Pada akhirnya kami mendapatkan tempat yaitu SMA Negeri 2
Medan, walaupun pada awalnya sempat menemui kesulitan dalam proses perizinan
oleh pihak sekolah.
Proses observasi kelompok kami diawali oleh 3 orang pertama
kelokasi observasi, saya dan Elisabet tidak bisa mengikuti observasi dari awal
karena pada saat hari pelaksanaan kami melakukan presentasi mata kuliah
dikampus. Sehingga saya dan Elisabet baru bisa menyusul kelokasi setelah
presentasi kami selesai.
Kegiatan
ini ini menjadi hal baru dalam dunia pendidikan saya, semoga menjadi bekal
untuk melakukan kegiatan-kegiatan perkuliahan selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar